Minggu, 24 Juni 2012

Daun Tanaman Gude Mengobati Gangguan Perut


Daun Tanaman Gude Mengobati Gangguan Perut



GUDE (Cajanus cajan [Linn.] Millsp.)

Sinonim :

= Cajanus cajan. (Linn.), Huth. = C.indicus. Spreng.

Familia :

Papilionaccae (Leguminosae)

Gude atau kacang gude di Jawa dibudidayakan sebagai tanaman pangan atau digunakan sebagai pupuk hijau. Tumbuhan ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 2.000 m dpl. Pertumbuhannya memerlukan banyak cahaya matahari dan tidak tahan terhadap kondisi lembap. Tumbuh sebagai perdu tegak, tinggi 1 – 2 m. Batang berkayu, bulat, beralur, berbulu, hijau kecokelatan. Daun berkumpul tiga, bertangkai pendek. Helai daun bulat telur sampai elips, tersebar, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau. Perbungaan majemuk, keluar dari ketiak daun, bentuk tandan, karangan bunga 15.- 30 cm, mahkota bentuk kupu-kupu, kuning. Buah polong, panjang 4 – 10 cm, berbulu, pipih, hijau. Biji kecil, bulat. Warna kulit biji bisa putih keabu-abuan, kuning, cokelat atau hitam. Polong muda dapat dimakan. Polong tua dipanggang atau dibuat sejenis tempe. Daun muda bisa dimakan mentah sebagai lalab, direbus atau dikukus. Perbanyakan dengan biji.

Nama Lokal :

Kacang hiris (Sunda), kacang bali, ritik lias (Sumatera). ; Kacang gude, gude, kacang kayu (Jawa), kance (Bugis). ; Kacang bali, ritik lias (Sumatera). kacang kaju (Madura).; Kekace, undis (Bali). lebui, legui, kacang iris, kacang turis; Puwe jai (Halmahera), fou hate (Ternate, Tidore).; Shu tuo (China), kagios, kalios, kadios, gablas (Tagalog),; Straucherbse (Jerman), pigeon pea (Inggris).

KANDUNGAN KIMIA GUDE :

Daun gude mengandung flavonoida, saponin, dan polifenol. Sedangkan batang mengandung flavonoida, saponin, dan tanin.

Penyakit Yang Dapat Disembuhkan :

Gude Dimanfaatkan Sebagai Obat Sakit kuning (jaundice), sariawan, batuk, diare, gangguam perut, ; Cacingan, batuk berdahak, luka, memar.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Daun, akar, dan biji.

KEGUNAAN :

Daun berkhasiat untuk mengatasi :

- sakit kuning (jaundice),

- sakit di dalam mulut,

- batuk, dan diare, gangguan perut.

Akar berkhasiat untuk mengatasi:

- cacingan,

- batuk berdahak, dan luka.

Biji berkhasiat untuk mengatasi :

- memar.

DOSIS PEMAKAIAN :

Daun segar sebanyak 1 – 2 genggam direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, daun segar digiling halus, lalu digunakan untuk menutup kelainan seperti kurap, herpes zooster, gatal-gatal, dan ruam kulit.

CONTOH PEMAKAIAN :

1. Kurap

Daun gude segar sebanyak 5 g dicuci bersih lalu ditumbuk halus.

Tambahkan 1/4 sendok teh kapur sirih, aduk merata, lalu dioleskan pada kudisnya.

2. Herpes zooster

Siapkan daun gude segar secukupnya, cuci bersih dan digiling

halus. Balurkan pada gelembung-gelembung herpes lalu ditutup

dengan kain kasa. Diganti 3 – 4 kali sehari.

3. Batuk, diare, dan gangguan perut

Ambil daun gude segar sebanyak 2 genggam, cuci dan rebus

dengan 3 gelas air sampai tersisa separonya. Setelah dingin

disaring, minum 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas.

4. Sakit di dalam mulut

Ambil daun gude muda secukupnya, cuci bersih dan kunyah.

Biarkan beberapa saat, baru ampasnya dibuang.

5. Sakit kuning
Ambil daun gude segar secukupnya, cuci dan giling halus. Air

perasannya ditampung sampai terkumpul 1/2 cangkir. Tambahkan

garam seujung sendok teh. Aduk, lalu diminum. Lakukan 2 kali

sehari, sampai sembuh.

6. Memar

Ambil biji gude secukupnya lalu giling sampai halus. Tambahkan

sedikit air sampal menjadi seperti bubur. Turapkan pada bagian

tubuh yang memar.

(Sumber : http://www.iptek.net.id)

Minggu, 27 Mei 2012

Tumbuhan Jayanti Obat Kencing Nanah

Tumbuhan Jayanti Obat Kencing Nanah

JAYANTI (Sesbania sesban Merr.)

Sinonim :

= S.aegyptiaca, Pers.

Familia :

Papilionaceae

Jayanti banyak ditemukan di Jawa, biasa di tanam di pekarangan, galengan sawah atau di perkebunan sebagai tanaman naungan, penahan angin atau pupuk hijau. Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah yang jelek dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai sekitar 800 m dpi. Perdu atau pohon kecil, tinggi 2-6 m, banyak bercabang, tumbuhnya cepat. Daun berupa daun majemuk menyirip, dengan 7-25 pasang anak daun. Anak daun berbentuk garis sampai memanjang, bertangkai pendek, ujung bulat, tepi rata. Bunga dalam tandan, warnanya kuning. Buahnya buah polong, tumbuh menggantung, berbentuk garis. Daunnya dapat dimasak dan dimakan sebagai sayur. Selain itu, daunnya juga dapat digunakan untuk pupuk hijau dan digunakan sebagai makanan ternak. Perbanyakan dengan biji.

Nama Lokal :

Jayanti (Sunda), janti, giyanti, kelor wana (Jawa).

Tumbuhan Jayanti Obat TB Paru (Tuberculosa), Kencing nanah, lnfeksi ginjal, Demam.

BAGIAN YANG DIPAKAI : Daun, akar, kulit, biji, dan minyak,

KEGUNAAN :

Daun:

1. Demam.

2. Cacingan.

3. TB Paru (Tuberculosa).

4. Radang selaput lendir mata.

5. Infeksi ginjal.

Kulit :

1. Sukar berkeringat.

2. Kencing kurang lancar.

3. Kencing nanah.

Biji :

1. Kepala pusing.

2. Batuk.

3. Keguguran,

4. Datang haid tidak teratur.

Akar :

1. Kencing nanah.

2. Sifilis.

Minyak :

1. Borok, koreng, kudis.

2. Trachoma.

PEMAKAIAN :

Untuk minum: 1/4-1 genggam daun.

Pemakaian luar: Daun digiling halus, untuk pemakaian setempat.

CARA PEMAKAIAN :

1. TB Paru

Daun jayanti sebanyak 1/4 genggam, dicuci bersih lalu ditumbuk

sampai halus. Tambahkan 1/2 gelas air masak dan 1 sendok makan

madu. Aduk sampai merata, lalu diperas dan disaring, minum.

Lakukan 3 kali sehari.

2. Kencing nanah

1 jari akar jayanti, 6 lembar daun sirih, 6 buah kemukus, jintan hitam

dan adas masing-masing 3/4 sendok teh, 3/4 jari pulosari, 3 jari

gula enau, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan

4 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin

disaring, minum. Sehari 3 x 3/4 gelas.

3. lnfeksi ginjal

Daun jayanti sebanyak 1 genggam, dicuci bersih lalu bilas dengan

air matang. Masukkan daun tadi kedalam 3/4 gelas air. Remas-

remas daunnya sampai airnya berbusa. Saring, minum airnya.

Lakukan setiap hari, sampai kencingnya menjadi lancar dan jernih

kembali.

4. Demam

Daun secukupnya dicuci bersih lalu diremas-remas dengan adas.

Dibalurkan pada badan, yang akan memberikan rasa sejuk pada

penderita demam.

(Sumber : http://www.iptek.net.id)

Minggu, 15 April 2012

Tumbuhan Obat Kaktus Pakis Giwang Obat Luka Bakar

Tumbuhan Obat Kaktus Pakis Giwang Obat Luka Bakar

KAKTUS PAKIS GIWANG(Euphorbia milii Ch.des Moulins)

Sinonim :

E. splendens, Bojer.

Familia :

Euphorbiaceae

Tumbuh tegak, tinggi mencapai 1 m., pada umumnya sebagai tanaman hias di taman, mengandung getah. Batang warna coklat, berduri kasar. Daun tunggal bentuk bundar telur dengan ujung lebih bulat dari pangkal, pinggir rata, warna hijau. Bunga bertangkai, ada yang tunggal dan ada yang majemuk (Khas disebut siatium), warna bermacam-macam, ada yang 0ranye, kuning, dadu dan sebagainya.

Nama Lokal :

Kaktus Pakis Giwang (Indonesia); Tie hai tang (China).

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Terasa pahit, astringen, netral, sedikit beracun (toxic). Bunga menghentikan perdarahan. (Hemostatik), batang dan daun sebagai anti pembengkakan (anti-swelling) clan anti radang (anti-inflammasi).

Kaktus Pakis Giwang atau Euphorbia milii obat pendarahan haid, bisul, radang kulit, luka bakar, kena air panas, hepatitis.

BAGIAN YANG DIPAKAI

Seluruh tanaman, pemakaian segar.

KEGUNAAN

1. Bunga: Functional uterine bleeding (Perdarahan menstruasi yang

fungsionil).

2. Batang: Hepatitis.

3. Daun: Bisul, radang kulit bernanah (Piodermi), tersiram air panas,

luka bakar.

CARA PEMAKAIAN :

1. Pendarahan Menstruasi Fungsional :

10-15 bunga segar, ditambah daging, direbus sebagai soup.

2. Bisul dan radang kulit bernanah:

Daun segar dilumatkan, ditambah gula merah secukupnya,

ditempelkan ke tempat yang sakit.

3. Hepatitis: 9-15 gram batang segar, direbus, minum airnya.

PERHATIAN :

Bila timbul mencret (diarrhea) yang berlebihan setelah minum obat ini, minum rebusan Glycyrrhiza uralensis (Gancao) sebigai antidote.

CATATAN : Glycyrrhim uralensis = G. glabra L. = Kayu Manis (kayu legi).

(Sumber : http://www.iptek.net.id)

Minggu, 08 April 2012

Tumbuhan Obat Tradisional Kamboja

Tumbuhan Obat Tradisional Kamboja

KAMBOJA (Plumeria rubra L.cv. Acutifolia.)

Sinonim :

Plumeria acuminata, Ait. P. acuminata, Roxb. P. acutifolia, Poir. P. alba, Blanco. P. obtusa, Lour. P. rubra, Linn. from acutifolia Woods. P. rubra, Linn. var. acutifolia (Poir) Bailey.

Familia :

Apocynaceae

Morfologi Kamboja Daerah asal tumbuhan ini dari Amerika tropik dan Afrika, Termasuk tanaman hias, Varitas tumbuhan kamboja terdiri dari beberapa jenis antara lain : Kamboja putih dan kamboja merah / Kamboja jepang. Batang : batang berkayu keras tinggi, mencapai 6 meter, percabangannya banyak, batang utama besar, cabang muda lunak, batangnya cenderung bengkok dan bergetah. Daun : daun hijau, berbentuk lonjong dengan kedua ujungnya meruncing dan agak keras dengan urat-urat daun yang menonjol, sering rontok terutama saat berbunga lebat, Bunga : Bunganya berbentuk terompet, muncul pada ujung-ujung tangkai, daun bunga berjumlah 5 buah, berbunga sepanjang tahun. Syarat Tumbuh : Tumbuh subur di dataran rendah sampai ketinggian tanah 700 meter di atas permukaan laut, tumbuh subur hampir di semua tempat dan tidak memilih iklim tertentu untuk berkembang biaknya.

Nama Lokal :

Kamboja (Indonesia), Semboja (Jawa), Bunga jebun (Bali); Samoja, Kamoja (Sunda), Bunga lomilate (Gorontalo); Campaka molja/bakul (Madura), Pandam (Minangkabau); Karasuti, Kolosusu, Tintis (Minahasa), Capaka kubu(Tidore).

Kandungan Kimia :

Getah Pohon Kamboja (Plumeria acuminata) mengandung senyawa sejenis karet, triterpenoid amyrin, lupeol, kautscuk dan damar. Kandungan minyak mrnguapnya terdiri dari geraniol, sitronellol, linallol, farnesol dan fenetilalkohol.

Semboja atau Kamboja obat Kencing nanah (Gonorrhea), Bengkak, Bisul.

1. Kencing Nanah (Gonorrhea)

Bahan: 1 Potong akar kamboja

Cara membuat: direbus dengan gelas air sampai mendidih.

Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 cangkir.

2. Patek, Puru (Frambusia)

Bahan: 2 Sirap kulit kamboja

Cara membuat: ditumbuk halus dan direbus dengan 1 cerek air

sampai mendidih.

Cara Menggunakan: digunakan untuk mandi dan menggosok yang

luka.

3. Memulihkan Bengkak

Bahan: 1 Sirap kulit kamboja

Cara membuat: ditumbuk halus dan direbus dengan 0,5 cerek air

sampai mendidih.

Cara menggunakan: digunakan untuk merendam bagian tubuh yang

bengkak.

4. Bisul

a. Bahan: daun kamboja dan minyak kelapa

Cara membuat: daun kamboja dilemaskan dan diolesi dengan

minyak kelapa.

Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang bisul

b. Bahan: Getah Kamboja

Cara membuat: ambil getah kamboja dari pohonnya

Cara menggunakan: oleskan pada bagian yang bisul.

(Sumber : http://www.iptek.net.id)

Minggu, 11 Maret 2012

Biji Jintan Putih Obat Penyakit Jantung

Biji Jintan Putih Obat Penyakit Jantung


JINTAN PUTIH (Cuminum cyminum, Linn.)

Familia :

Apiaceae

Jintan putih (cuminum cyminum) dalam kehidupan sehari-hari sering digunakan untuk memasak. Disamping itu, biji jintan putih juga digunakan sebagai pelengkap ramuan obat-obatan tradisional. Biji jintan putih memiliki aroma yang harum dan menarik. Jintan putih dapat tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim sejuk, seperti misalnya di daerah india utara dekat kiaki pegunungan himalaya. Di indonesia meskipun dapat tumbuh, tetapi pada umumnya kurang baik. Jintan putih mempunyai batang kayu dan daunnya bersusun melingkar dan bertumpuk. Daun jintan putih mempunyai pelepah daun seperti ranting-ranting kecil. Bentukdaun jintan putih tidak berwujud lembaran, tetapi lebih mirip benang-benang kaku dan pendek. Warna dominan tumbuhan ini hijau dan bunganya berukuran kecil berwarna kuning tua ditopang oleh tangkai yang agak panjang.

Nama Lokal :

Jintan Putih (Indonesia), Jinten Putih (Jawa), Ginten (Bali); Jinten Bodas (Sunda), Jhinten pote (Madura); Jeura engkut, Jeura putih (Aceh), Jinten pute (Bugis).

Komposisi :

Biji Jintan Putih mengandung unsur minyak menguap (terbang) sebanyak kurang dari 8%. Minyak menguap tersebut diperoleh dari biji jintan putih dengan cara disuling.

Jintan Putih Obat Penyakit Jantung, haid tidak lancar, Sulit tidur, Jamu putri.

1. Sakit Jantung

Bahan: 1 sendok teh biji jintan putih, 1 siung bawang merah, 7

pasang biji kemukus, 6 lembar daun sirih;

Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai

halus, kemudia ditambah 4 sendok makan air masak dan diperas

serta disaring.

Cara menggunakan: diminum pagi dan sore secara teratur.

2. Haid tidak lancar

Bahan:1 sendok the biji jintan putih, 2 biji cengkeh kering, ½ potong

biji pala, 1 rimpang kunyit, 1 buah kapulaga, 1 potong gula aren, 1

sendok makan gula pasir, 2 lembar daun srigading.

Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 ½ gelas air

sampai mendidih, kemudian di saring.

Cara Menggunakan:diminum lima hari sebelum tanggal haid.

3. Jamu Putri

Bahan: 1 sendok the biji jintan putih, 1 rimpang kunyit, 1 genggam

bunga delima.

Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus

kemudian disedu dengan 1 gelas air dan disaring.

Cara menggunakan:diminum biasa

4. Sulit Tidur

Bahan: 1 sendok the biji jintan putih, 3 potong kangkung sayur, 2

lembar daun pegagan ¼ sendok makan ketumbar.

Cara membuat: Semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2

gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.

Cara menggunakan: diminum menjelang tidur.

(Sumber : http://www.iptek.net.id)

Minggu, 15 Januari 2012

Daun Jambu Monyet Obat Radang Mulut,Jahe dan Halia

HALIA (Zingeber officinale, Rosc.)


Familia :

Zingiberaceae

Halia (Zingeber officinale) adalah tumbuhan liar di ladang-ladang yang mempunyai kadar tanah agak basah (lembab) dan banyak memperoleh sinar matahari. Halia termasuk jenis tumbuhan herba menahun. Ciri-ciri tumbuhan ini antara lain mempunyai batang tegak, bearakar serabut dan berumbi dengan rimpang mendatar. Sedang besar kecilnya rimpang tumbuhan halia sangat ditentukan oleh varitasnya. Rimpang halia berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan mempunyai warna coklat dengan aroma khas. Bentuk daunnya berbentuk bulat panjang dan tidak begitu lebar. Bunganya berbentuk malai dan mempunyai 2 kelamin serta mempunyai 1 benang sari dan 3 putik bunga. Bunga Halia muncul pada ketiak daun dengan posisi duduk. Halia merupakan tumbuhan daerah subtropis sampai tropis dan cocok ditanam pada daratan rendah sampai daaran tinggi (1500 meter di atas permukaan laut). Halia berbatang basah dan diduga berasal dari RRC dan India. Halia dapat mencapai ketinggian berkisar 0,75-1 meter.

Nama Lokal :

Ginger (Inggris), Halia (Indonesia), Jae (Jawa), Jahe(Sunda); Jae, Jahya (Bali), Sipodeh (Minang), Melito (Gorontalo); Jhai (Madura), Lia (Flores), Goraka (Ternate), Late (Timor).

KANDUNGAN KIMIA :

Zat-zat yang terdapat pada halia (Zingeber officinale) terutama rimpangnya, antara lain mengandung minyak atsiri, damar, mineral, sineol, fellandren, kamfer, borneo, zingiberin, zingiberol, gingerol, zingeron, lipidas, asam aminos, niacin, vitamin A dan protein.

Penyakit Yang Dapat Diobati :

Tanaman Halia digunakan sebagi obat Reumatik/Encok, Impoten, Keracunan udang, Pegal, Batuk, Sakit pinggang, Sakit Kepala, Mencret dan muntah-muntah.

1. Reumatik dan Encok

a. Bahan: rimpang umbi halia secukupnya

Cara membuat: dibakar, kemudian dicuci bersih dan diparut

Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit dan

dilakukan secara teratur sampai sembuh.

b. Bahan: 4 rimpang umbi halia sebesar ibu jari, 2 rimpang umbi

lengkuas sebesar ibu jari dan 2 sendok makan buah cengkeh

kering.

Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus dan

ditambah dengan 2-3 sendok makan air tajin.

Cara menggunakan: dioleskan sebagai obat gosok pada bagian

yang sakit dan dilakukan 3-5 hari secara berturut-turut.

2. Mencegah Impoten

Bahan: 2 rimpang umbi halia sebesar ibu jari, 1 butir jeruk nipis, 1

butir telur ayam kampung, 1 sendok teh bubuk kopi, 1 sendok

makan kecap, 1 sendok makan madu, dan seujung sendok teh

bubuk merica.

Cara membuat: umbi halia diparut dan diperas dengan 1 gelas air masak, kemudian disaring; jeruk nipis dibelah dan diperas untuk diambil airnya; telur ayam mentah dipecah dan diambil kuningnya; kemudian dioplos dengan semua bahan lainnya dan diaduk sampai merata.

Cara menggunakan: diminum 1 kali seminggu dilakukan secara

teratur

3. Keracunan Udang

Bahan: 3-7 rimpang halia sebesar ibu jari dan minyak tanah.

Cara membuat: umbi halia diparut dan ditambah minyak tanah

secukupnya.

Cara menggunakan: dioleskan pada bagian badan yang terasa gatal.

4. Sakit Pinggang dan keseleo

Bahan: 4-8 rimpang umbi halia sebesar ibu jari dan buah asam jawa yang sudah masak secukupnya.

Cara membuat: umbi halia diparut dan campur dengan buah asam jawa sampai merata.

Cara menggunakan: dioleskan (bobok) pada bagian badan yang terasa sakit.

5. Capai dan Pegal-pegal

a. Bahan: 2 rimpang umbi halia sebesar ibu jari dan susu perah

secukupnya.

Cara membuat: umbi halia dibakar dan dibersihkan, kemudian

direbus bersama dengan susu perah.

Cara menggunakan: diminum biasa.

b. Bahan: 2 rimpang umbi halia sebesar ibu jari, 1 rimpang kencur

sebesar ibu jari, 1 ikat daun kemangi, 1 genggam beras yang

sudah direndam air dan sedikit garam dapur.

Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus (dipipis)

bersama-sama.

Cara menggunakan: dioleskan sebagai param.

c. Bahan: 3 rimpang umbi halia sebesar ibu jari, tepung terigu

secukupnya, dan 1 potong asam jawa yang sudah masak.

Cara membuat: umbi halia diparut, kemudian ditambah tepung

terigu dan asam jawa untuk dibuat adonan dengan ditambah air

hangat secukupnya.

Cara menggunakan: dioleskaskan sebagai param.

6. Sakit Kepala

Bahan: 2-3 lembar daun halia;

Cara membuat: ditumbuk halus dan ditambah sedikit air.

Cara menggunakan: digunakan sebagai kompres dahi. Sakit

Pinggang dan keseleo.

7. Batuk

a. Bahan: 2-3 rimpang umbi halia sebesar ibu jari.

Cara membuat: direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.

Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore.

b. Bahan: 3-4 rimpang umbi halia sebesar ibu jari, 1 butir jeruk nipis, 1 sendok teh kayu putih.

Cara membuat: umbi halia diparut, jeruk nipis dibakar dan diperas untuk diambil airnya, kemudian semua bahan tersebut dicampur dan diremas-remas.

Cara menggunakan: dioleskan pada bagian dada anak balita yang sakit pada pagi dan sore hari setelah mandi atau menjelang tidur.

8. Mencret dan Muntah-muntah

a. Bahan: rimpang umbi halia secukupnya, bunga dan buah pala secukupnya, jintan putih secukupnya, 1 gelas santan kelapa, 1 sendok teh minyak kayu putih.

b. Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus (dipipis), kemudian dicampur dengan santan kelapa dan minyak kayu putih sampai merata.

(Sumber : http://www.iptek.net.id)





JAHE (Zingiber officinale Rosc.)

Familia :

Zingiberaceae

Tanaman herba semusim, tegak, tinggi 40-50 cm. Batang semu, beralur, membentuk rimpang, warna hijau. Daun tunggal, bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, warna hijau tua. Bunga majemuk, bentuk bulir, sempit, ujung runcing, panjang 3,5-5 cm, lebar 1,5-2 cm, mahkota bunga bentuk corong, panjang 2-2,5 cm, warna ungu. Buah kotak, bulat panjang, warna cokelat.

Nama Lokal :

NAMA SIMPLISIA Zingiberis Rhizoma; Rimpang Jahe.

Kandungan Kimia Jahe :

Minyak atsiri zingiberena (zingirona), zingiberol, bisabolena, kurkumen, gingerol, filandrena, dan resin pahit.

Penyakit Yang Dapat Disembuhkan :

Sifat Khas Tajam dan sumelada. Khasiat Karminatif, stomakik, stimulans, dan diaforetik. PENELITIAN Latifah,1987. Jurusan Farmasi, FMIPA UNPAD. Telah melakukan penelitian pengaruh analgesik perasan rimpang Jahe Merah pada mencit. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata perasan rimpang Jahe memberikan efek yang nyata terhadap perpanjangan waktu reaksi. Semakin besar dosis yang diberikan, semakin besar efek perpanjangan waktu reaksi (efek pengurangan sensitifikasi rasa sakit). Pemberian perasan rimpang Jahe Merah antara 199,8 mg/kg dan 218,0 mg/kg bb mempunyai daya analgesik yang setara dengan daya analgesik asam salisilat 10 mg /kg bb. Ema Viaza,1991. Jurusan Farmasi, FMIPA UI. Telah melakukan penelitian efek antijamur Jahe terhadap jamur Tricophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata jamur Tricophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis memberikan kadar hambat minimum sebagai berikut: 6,25; 12,5 mg/ml. Berdasarkan zona hambatan yang diperoleh, efek antijamur tertinggi diberikan terhadap jamur Tricophyton mentagrophytes, kemudian disusul Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis. Catatan Jahe dapat dibedakan atas dua jenis. 1. Jahe Pahit. 2. Jahe Merah (sunti).

BAGIAN YANG DIGUNAKAN

Rimpang.

Kegunaan

1. Asi.

2. Batuk.

3. Membangkitkan nafsu makan.

4. Mulas.

5. Perut kembung.

6. Serbat.

7. Gatal (obat luar).

8. Luka (obat luar).

9. Sakit kepala (obat luar).

10. Selesma (obat luar).

RAMUAN DAN TAKARAN

Mulas

Ramuan :

Jahe Merah (parut) 3 rimpang

Cara pembuatan : Diperas.

Cara pemakaian : Diminum 3 kali sehari 1 sendok teh.

Lama pengobatan : Diulang selama 3 hari.

Serbat

Ramuan :

Jahe 1 rimpang

Bunga Cengkih 2 biji

Buah Kemukus 4 biji

Buah Cabai Jawa 3 biji

Sereh 1 ruas jari tangan

Biji Pala 1 / 5 butir

Daun Jeruk Purut 1/2 lembar

Kulit Kayu Manis sedikit

Gula Aren secukupnya

Air 200 ml

Cara pembuatan : Dibuat infus atau diseduh.

Cara pemakaian : Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.

Lama pengobatan : Diulang selama 4 hari.

ASI

Ikan dan udang baik sekali untuk melancarkan ASI. Kadang-kadang bayi rentan terhadap ASI yang berbau ikan atau udang. Untuk mencegah hal tersebut ibu menyusui harus makan lalap Jahe atau Kemangi.

Sakit kepala

Penderita influenza biasanya merasa nyeri di punggung dan di pinggang (greges-greges). Untuk mengurangi rasa nyeri tersebut penderita dapat diobati dengan ramuan sebagai berikut.

Jahe Merah beberapa rimpang

Air secukupnya

Cara pembuatan :

Dipipis (ditumbuk bersama) hingga berbentuk pasta.

Cara pemakaian :

Tambahkan minyak kelonyo secukupnya dan gosokkan pada bagian badan yang terasa nyeri. Untuk sakit kepala ditempelkan pada pelipis dan belakang telinga penderita.

Selesma (influenza)

Ramuan :

Jahe Merah 1 rimpang

Herba Poko segar 1 genggam

Buah kemukus 6 butir

Biji Jintan Hitam 2 butir

Air sedikit

Cara pembuatan :

Dipipis hingga berbentuk pasta.

Cara pemakaian :

Pindahkan ramuan ke kain bersih dan ikat dengan tali, kemudian masukkan ke dalam cuka hangat dan oleskan ke seluruh badan, agar mempercepat keluarnya keringat.

(Sumber : http://www.iptek.net.id,





Daun Jambu Monyet Obat Radang Mulut



JAMBU MONYET (Anacardium occidentale, Linn.)

Familia :

Anacardiaceae

Jambu Monyet (ANACARDIUM OCCIDENTALE) termasuk tumbuhan yang berkeping biji dua atau juga disebut tumbuhan berbiji belah. Nama yang tepat untuk mengklasifikasikan tumbuhan ini adalah tumbuhan yang berdaun lembaga dua atau ddisebut juga dikotil. Jambu monyet mempunyai batang pohon yang tidak rata dan berwarna coklat tua. Daunnya bertangkai pendek dan berbentuk lonjong (bulat telur) dengan tepian berlekuk-lekuk, dan guratan rangka daunnya terlihat jelas. Bunganya berwarna putih. Bagian buahnya yang membesar, berdaging lunak, berair,dan berwarna kuning kemerah-merahan adalah buah semu. Bagian itu bukan buah sebenarnya, tetapi merupakan tangkai buah yang membesar. Buah jambu monyet yang sebenarnya biasa disebut mete (mente), yaitu buah batu yang berbentuk ginjal dengan kulit keras dan bijinya yang berkeping dua tersebut oleh kulit yang mengandung getah.

Nama Lokal :

Cashew (Inggris), Jambu Moyet, Jamu mente (Indonesia); Jambu mete (Jawa), Jambu mede (Sunda), Gaju (Lampung).

KANDUNGAN KIMIA :

Jambu monyet (ANACARDIUM OCCIDENTALE) antara lain mengandung senyawa kimia seperti tanim, anacardic acid dan cardol, yang bermanfaat sebagai antibakteri dan antiseptik. Selain itu daun jambu monyet yang masih muda juga mempunyai komposisi kandungan kimia seperti vitamin A sebesar 2689 SI per 100 gram, vitamin C sebesar 65 gram per 100 gram, kalori 73 gram per 100 gram, protein 4,6 gram per 100 gram, lemak 0,5 gram per 100 gram, hidrat arang 16,3 gram per 100 gram, kalsium 33 miligram per 100 gram, fosfor 64 miligram per 100 gram, besi 8,9 miligram dan air 78 gram per 100 gram.

Jambu Monyet Obat Diabetes melitus, Disentri, Radang mulut.

1. Diabetes mellitus

Bahan: 2 potong kulit batang jambu monyet dan adas pulawaras

secukupnya.

Cara Membuat: Kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 liter

air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya.

Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

2. Disentri

Bahan: 1 genggam daun jambu monyet dan 1 potong kulit batang

jambu monyet.

Cara Membuat: Kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 1/2

liter air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya.

Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

3. Radang mulut

Bahan: 1 genggam daun jambu monyet dan 1 potong kulit batang pohon jambu monyet.

Cara Membuat: Kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter

air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya.

Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

(Sumber : http://www.iptek.net.id)

Jumat, 13 Januari 2012

Tumbuhan Obat Kedelai,Khasiat dan Manfaat Kedelai untuk Obat

Tumbuhan Obat Kedelai,Khasiat dan Manfaat Kedelai untuk Obat

KEDELAI (Glycine max, (Linn.) Merrill.)

Sinonim :

Glycine soja, (Linn), Sieb. G. soja, (Linn), Zucc.

Familia :

Fabaceae

Kedelai (Glycine max) sudah dibudidayakan sejak 1500 tahun SM dan baru masuk Indonesia, terutama Jawa sekitar tahun 1750. Kedelai paling baik ditanam di ladang dan persawahan antara musim kemarau dan musim hujan. Sedang rata-rata curah hujan tiap tahun yang cocok bagi kedelai adalah kurang dari 200 mm dengan jumlah bulan kering 3-6 bulan dan hari hujan berkisar antara 95-122 hari selama setahun. Kedelai mempunyai perawakan kecil dan tinggi batangnya dapat mencapai 75 cm. Bentuk daunnya bulat telur dengan kedua ujungnya membentuk sudut lancip dan bersusun tiga menyebar (kanan – kiri – depan) dalam satu untaian ranting yang menghubungkan batang pohon. Kedelai berbuah polong yang berisi biji-biji. Menurut varitasnya ada kedelai yang berwarna putih dan hitam. Baik kulit luar buah polong maupun batang pohonnya mempunyai bulu-bulu yang kasar berwarna coklat. Untuk budidaya tanaman kedelai di pulau Jawa yang paling baik adalah pada ketinggian tanah kurang dari 500 m di atas permukaan laut.

Nama Lokal :

Soybean (Inggris), Kedelai (Indonesia), Kedhele (Madura); Kedelai, Kacang jepun, Kacang bulu (Sunda), Lawui (Bima); Dele, Dangsul, Dekeman (Jawa), Retak Menjong (Lampung); Kacang Rimang (Minangkabau), Kadale (Ujung Pandang).

Kandungan Kimia Kedelai (100 gr.) – Protein 34,9 gram – Kalori 331 kal – Lemak 18,1 gram – Hidrat Arang 34,8 gram – Kalsium 227 mg – Fosfor 585 mg – Besi 8 mg – Vitamin A 110 SI – Vitamin B1 1,07 mg – Air 7,5 gram.

Kedelai Mengobati Penyakit Diabetes melitus, Sakit ginjal, Reumatik.

1. Diabetes Mellitus

Bahan: 1 genggam biji kedelai hitam

Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga

tinggal 1 gelas dan disaring untuk diambil airnya

Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas dan dilakukan

secara rutin setiap hari.

2. Sakit Ginjal

Bahan: 3 sendok makan biji kedelai.

Cara membuat: direbus dengan 2-3 gelas air sampai mendidih hingga

tinggal 1 gelas, kemudian disaring untuk diambil airnya.

Cara menggunakan: diminum pada pagi hari setelah bangun tidur

dan dilakukan secarar rutin setiap hari.

3. Reumatik

Bahan: 1 sendok makan biji kedelai hitam, 1 sendok makan kacang

hijau, dan 2 sendok makan kacang tanah.

Cara membuat: semua bahan tersebut digoreng tanpa minyak

(sangan = Jawa), kemudian ditumbuk (digiling) sampai halus.

Cara menggunakan: dimakan 2 kali sehari 1 sendok teh, pagi dan

sore.

(Sumber : http://www.iptek.net.id, Gambar :http://www.alternativelatininvestor.com)